Total Tayangan Halaman

Kamis, 27 Maret 2014

Seperti

Menyukaimu seperti menunggu hujan, tanpa kepastian namun iming imingnya penuh kesegaran
Menyukaimu seperti melihat awan, berubah-ubah bergantung pada uap yang memadat
Menyukaimu seperti berjalan di pinggir tebing, membutuhkan konsentrasi menjaga diri karena takut tergelincir.
Menyukaimu seperti duduk di pesisir pantai, menenangkan namun terjaga karena suara pecahnya ombak
Menyukaimu seperti kincir angin, tinggi dan hanya angin yang mampu memutarnya
Menyukaimu seperti alunan lagu, karena tempolah kecepatannya bergantung
Menyukaimu seperti mimpi, indah dan ku sadari hanya terjadi sesaat.

Itulah menyukaimu.

Saat Mataku

Saat mataku tak melihatmu
saat itulah kau melihatku
Tanpa harus aku sadari
Tanpa harus aku sambut

Saat mataku melihatmu
Saat itulah matamu tetap melihatku
Tanpa harus aku paksa
Tanpa harus aku rengkuh

Saat mataku melihatmu
Saat itulah matamu tak melihatku
Tanpa harus aku halangi
Karena semuanya telah pergi

Jurus Terhindar PHP


“Kamu jangan ngarep lebih yah ke aku, soalnya aku nggak mau disangka Php-in kamu...”
Wahahahaa, berhati-hati banget yah tuh orang, sampai memberikan peringatan dini biar yang dekat sama dia nggak merasa di PHP-in, bagus sih, kan artinya orang itu nggak pengen buat orang yang di dekatnya sakit hati karena menyalah artikan hubungan mereka itu menimbulkan harapan, tapi kalau dipikir-pikir kalau kalimat peringatan itu disampaikan, bisa- bisa orang yang awalnya mau berteman dekat tanpa rasa apapun jadi ilfeel duluan kan, nah loe gimana dong?
Sudah jangan di ambil pusing sih, sebenarnya PHP itu Cuma istilah turunan dari kata ngarep. Jangan protes dulu, memang iya kok, lihat aja kepanjangannya Pemberi Harapan Palsu, nah kalau nggak ada yang beri kan artinya cuma harapan palsu aja, atau harapan semu lah. Pasti masih bingung, sebenarnya kalau dipikir-pikir, nggak ada tuh yang namanya PHP, kalau harapan semu itu dialihkan, dijamin rasa ngarep itu hilang. Kasarnya sih, PHP itu kebanyakkan timbul karena ada salah pengertian tentang tingkah ataupun sifat yang menimbulkan harapan pada diri orang lain. Lebih kasarnya lagi, terlalu PD ngartikan tingkah laku.
Eitzzz tapi ini untuk kasus yang berbeda lho ya, ada juga sih yang PHP sebenarnya, yang menebar benih benih harapan ke semua lahan atau bisa dibilang nggak konsisten lah menentukkan pilihan, kalau untuk kasus yang ini sikat aja pakai sikat WC atau buang ke laut ajalah (sadis banget sih).
Kali ini mari kita bahas PHP yang diartikan terlalu dini, ada kok cara menghindarinya, bahkan sederhana, dijamin nggak membuat hubungan pertemanan retak atau pecah kongsi karena semunya harapan.


1.     Harapan itu sifatnya pribadi, jangan dijadikan kepentingan bersama secara mendadak.
Agak ribet yah ngartiinnya, intinya gini deh, harapan itu timbul dari satu pribadi karena merasa ada yang baik dari orang lain, nah atau memang karena ada sesuatu yang nyangkut di hati lah, tapi harapan itu milik pribadi, jangan paksain orang lain juga berharap sama kita, nikmatilah harapan itu sebagaimana mestinya selagi kita mampu, kalau memang udah jenuh sama harapan itu yang nggak kunjung bersambut, jangan seenaknya bilang itu harapan palsu, kan nggak ada yang nyuruh kita buat ngarep sama dia. Nah untuk si dia atau si kita yang lagi diharapin, yah tolong juga jangan langsung pasang tanda S atau stop, nggak sopan ah, diakan ngarep nggak maksa kita terima harapannya, jadi yah biarkan aja, sembari beri pengertian kalau harapannya itu terlalu berlebih, dengan tingkah laku yang sewajarnya, dan jangan langsung kabur gitu aja.
2.    Nyaman bukan berarti suka
Coba deh kalau lagi posisi duduk yang enak terus disuruh geser pasti nggak mau kan, yah karena posisi itu nyaman. Nggak beda sama kenyamannan hati atau diri. Kalau kita udah ngerasa nyambung dan klop sama seseorang, semua hal yang nggak enak dikesampingkanlah, terkadang inilah membuat seseorang jadi merasa ada sesuatu yang nyangkut di hati, apalagi kalau bukan suka. Tapi nggak selamanya nyaman bermuara ke suka lho, hati-hati aja tuh. Bisa aja si dia nyaman ke kita karena kita bisa menghibur dan nggak banyak protes, atau kita itu pendengar setia. Untuk hal ini beri lampu kuning sendiri untuk perasaanmu, kalau ngerasa ada sesuatu yang lebih karena kita nyaman sama dia dan diapun begitu, kita harus berfikir, nyaman ini artinya suka nggak ya, takutnya nyaman yang hanya sekedar nyaman. Beda kok, kalau nyaman yang bermuara ke suka itu kelihatan pada sebuah perhatian yang membuat kita nyaman, kalau diluar konteks itu sepertinya itu hanya sekedar nyaman, tanpa embel-embel suka, jadi jangan dulu mengartikan kenyamanan kalian berdua sebagai benih harapan baru.
3.    Jangan Tergoda, Tergoda Itu Hanya Fase dalam Hal Ketertarikkan
Aku tergoda kayak judul lagunya Five Minute aja yah hehehehe. Ini nih yang buat orang cepat-cepat ambil keputusan kalau tertarik, padahal nggak gitu juga kali tergoda itu hanya salah satu fase ketertarikkan aja. Godaan itu berbanding lurus sama logika lho, nggak tapi bersahabat sama perasaan, soalnya kalau perasaan itu cenderung yang menyentuh hati. Godaan timbul karena komunikasi yang cukup intens, karena keseringan itulah timbul rasa berbeda yang membuat seseorang jadi tertarik, tapi nggak sepenuh hati, masih ada fase-fase berikutnya lagi, nah godaan itu hanya hal sederhana yang mudah kok dihindari, anggap saja orang yang ada di depan kita ini hanya lawan bicara biasa, karena tergoda berbanding lurus dengan logika, dikendalikannya juga dengan logika, lebih sederhanakan, sudahlah jangan menganggap tergoda itu harapan baru deh.
4.    Prinsip dan Niat
Ini dia yang terakhir dan utama prinsip dan niat. Prinsip sederhana ajakan, tapi kalau nggak kuat yah repot, bisa-bisa berantakan tuh hati, jalan pikiran itu biasanya kurang singkron sih sama hati, tapi kalau prinsip kuat, niscaya akan teratasi. Tetapkan prinsipmu untuk berteman dengan baik dan benar, untuk lebih lanjutnya itu masih harus difikirkan lagi, jangan terburu-buru, nah itulah gunanya prinsip. Dan niat, yah kalau niatnya berteman ya berteman aja, kecuali kalau udah niat naksir itu lain kasus, tapi kalau niat naksir jangan juga berlebihan, kalau harapannya nggak bersambut langsung koar-koar kalau si dia itu PHP, yee itukan resiko kalau suka sama orang. Hhahahha, mungkin memang nggak ada yang tahu sih, niatnya berubah ditengah jalan, tapi harus sadarlah, kalau yang dihadapin belum tentu mau ngadapin kita jadi yang diharapin belum tentu ngarapin kita.


Oke sip, mungkin nggak jitu-jitu banget sih, tapi setidaknya menghindari virus PHP abal-abal yang tersebar di muka bumi ini, kasian juga si harapan itu kalau salah jalan, harapan itu lumrah kok, punya siapa aja, tinggal gimana menempatkannya aja tuh. Yah selamat jalan harapan semu, cari yang nyata-nyata ajalah, yang nyata aja belum tentu jelas, apalagi yang semu. J.

Minggu, 22 Desember 2013

Selamat hari Ibu Untuk Ibuku dan Ibu Ibu Hebat di Dekat dan di Jauh Pandanganku

Ibuku...
Orang terhebat yang aku kenal, mempunyai suara lebih merdu dari Evie Tamala di pendengaranku, bidadari yang sengaja Allah berikan untukku. Sebagai anak sulung yang manja dan mungkin tidak sesempurna harapannya ibu selalu dan selalu memahami kecerobohanku. Selalu ada untukku dalam setiap tetes air mataku, menengokku dalam diam saat aku putus cinta tanpa sedikitpun menyentuh ranah patah hatiku. Sosok hebat yang setia kepada kami keluarga kecilnya. Cerewetnya yang membuat semua yang kami lakukan berarti. Dapat merangkap menjadi Bapak sekaligus, kalau Bapak berkerja, bahkan saat anak-anaknya opname, ibu dengan perkasanya sendiri mengurus kami, karena pekerjaan Bapak yang tidak dapat ditinggal. Bahkan dalam bimbangnnyapun aku tak pernah tahu seberapa kalut hatinya. Tak salah bila syair lagu Aku Rindu Padamu, aku ganti menjadi kepada Ibu, bukan kekasih yang sedang bersembunyi entah dimana. Ibu, selalu bimbang menghadapi anaknya, apalagi aku, tapi itulah heroiknya ibu, keputusannya selalu tepat. Sampai setua ini, aku masih selalu diurus ibu, terlalu banyak yang dilakukan olehnya untukku, tapi aku sendiri masih menghitung jari untuk mengingat yang ku lakukan untuknya. Setahun terakhir ini, aku benar-benar merasa ada dalam selimut hatinya, aku takut keluar karena kelemahanku dan kegagalanku, dengan senang hati beliau menemaniku. Suatu siang, saat mataku membengkak karena gagal membahagiakannya lebih cepat, Ibu berkata padaku, “Kamu itu anakku, aku tahu kaya apa sifatmu itu Lis, nggak bisa ini itu aja kamu nangis, kamu itu cengeng, tapi itulah anak ibu”.  Mungkin bila itu bukan melalui telepon, aku pasti akan lebih kejer lagi nangisnya. Apapun yang aku ungkapkan soal beliau, tidak akan pernah habis, ibu yang tidak pernah bosan sedikitpun menuliskan obat-obat yang harus aku minum dan ku bawa ke kost, orang hebat pendamping Bapak dan orang yang selalu aku dan adikku sebut setiap hari, Ibu.
Ibu hebat ke dua, nenekku...
Sudah hampir delapan tahun beliau tidak ada, tapi semangat juangnya masih terasa, ingat jaman-jaman SD selalu beliau bawa kemana-kemana untuk menemani menghias pengantin. Nenek adalah ibu serba bisa, dengan segala kegigihannya beliau mampu membangun karakter tangguh seperti Ibuku. Nenek hebat, organisasi jalan, wiraswasta jalan, dan tugas ibunya juga jalan, rangkap-rangkap teratur. Sampai akhir hayatnyapun beliau menjalankan tugasnya sebagai Ibu, beliau meninggal ditempat yang jauh, dalam perjalan mengantar pamanku, anak bungsunya, berkerja. Ibu hebat yang dimiliki ibuku ini cenderung tegas, tapi kata ibu, didikannyalah yang membuat ibuku bisa mandiri dari muda.
Ibu hebat selanjutnya, nenek endutku...
Sudah hampir dua tahun adik bungsu nenekku ini meninggalkan kami dengan begitu romantisnya disusul Kai tercinta selang seratus hari. Setiap kali mengingat beliau aku merasa malu dengan diri sendiri, disisa hidupnya yang harus berperang dengan cancer, beliau tetap memberikan senyum terhebatnya sebagai Ibu. Deskripsi hebat itu hanya aku yang tahu alasannya, bagiku beliau adalah orang sabar yang dimiliki keluarganya, termasuk aku. Orang yang menyuruhku jadi seorang pendidik, kata beliau, cari pahala itu dari perkerjaan, perkerjaan yang menjanjikan pahala pasti itu ya guru, malu rasanya sampai sekarang masih belum aku wujudkan.
Ibu hebat ke empat, Bude Kus, Ibunya Winda...
Aku baru kenal, baru hitungan bulan, rasanya melihat beliau adalah pacuan semangat untuk aku yang sehat, aku iri pada Winda, sebegitu tegarnya dia, apabila aku diposisinya, aku pasti lemah sekali. Inilah kasih sayang anak pada orang tua, aku hanya bisa sesekali hadir menghibur ditengah-tengah mereka, Bude Kus benar-benar orang kuat yang aku temui, ibu kuat, yang jelas ujian yang beliau hadapi membuktikan kehebatan beliau sebagai ibu, ibu spesial yang dimiliki Winda, semangat Bude... Insyaallah, bude akan sembuh seperti hari kemarin, nanti kalau saya wisuda,  foto bareng yah.
Ibu sahabat-sahabatku, Ibu Fadillah (Ibunya Kak Am), Ibu Magda (Ibunya Aunty Arma), dan Ibunya Ayie...
Aku beruntung mengenal dekat ketiga sahabatku ini, mereka memiliki orang tua tunggal, yaitu Ibu. Ibu-ibu hebat yang dimiliki mereka merangkap peran ayah sekaligus, wanita kuat. Ketiga anak-anak istimewa yang beliau-beliau punya pastilah sangat bangga. Karena aku dekat dengan anak  ketiganya, aku paham bagaimana menakjuban ibu-ibu ini.  Sering mencuri dengar dan melihat interaksi ibu dan anak ini memberikan pesan tersirat untuk hidupku pribadi, tidak ada alasan untuk tidak mencintai Ibu, cinta mereka paling masuk akal di dunia ini, bukan cinta roman picisan atau buaian sekali ungkap mendadak lenyap.

Semua ibu di dunia ini hebat, bahkan aku pun akan merasakkan menjadi ibu kelak,  bagaimana nanti bila aku jadi Ibu yah, apa akan tetap cengeng? Pasti anakku nanti muram melihat ibunya yang cengeng. Terimakasih Bu, sudah sangat mencintai saya tanpa alasan, tanpa bualan, tanpa angan-angan, cinta yang sempurna, cinta yang penuh Ridho Illahi, cinta yang suci dan cinta yang membawaku ke Surga sang Pencipta.